makalah monitoring dan evaluasi kegiatan bidan di komunitas
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
PWS KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau
cakupan pelayanan KIA disuatu wilayah kerja secara terus-menerus.hal tersebut
dimaksudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap
wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah ataupun wilayah yang
membutuhkan penanganan atau tindak
lanjut secara khusus.
Penyajian PWS KIA dapat dipakai sebagai alat motivasi dan
komunikasi kepada sector terkait / stakeholder yang berkaitan terhadap
pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dapat dijabarkan lebih lanjut
baahwa penyajian PWS KIA berkaitan langsung dengan masyarakat setempat, khususnya aparat yang berperan dalam
pendataan dan pergerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA maupun dalam
membantu memecahkan masalah non teknis rujukan kasusu resiko tinggi. Dalam hal
ini adalah sumber daya masyarakat setempat seperti kader kesehatan, tokoh
masyarakat dan tokoh agama.
Pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan
tindak lanjut berupa perbaikan dalam pelaksanaan KIA. Tindak lanjut dimaksudkan disini adalah
intesifikasi pergerakan ssasaran dn
mobilisasi sumber daya yang diperlukan dalam rangka meningkatkan jangkauan dan
mutu pelayanan KIA. Contohnya adalah bagaiaman memotivasi ibu amil untuk memerikssakan kehamilan minimal 4 kali
selama kehamilannya yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, misalnya kader.
Hasil rekapitulasi PWS KIA ditingkat kabupaten dapat
dipakai untuk menentukan puskesmas yang rawan. Demikian juga PWS KIA tingkat
provinsi , yaitu untuk mengidentifikasi kabupaten mana yang memerlukan
penanganan khusus dan juga untuk menentukan kabupaten mana yang rawan sehingga
masalah-masalah yang dihadapai tersebut dapat diatasi denfan baik.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi ?
2. Apa
perbedaan dan persamaan monitoring dan evaluasi ?
3. Bagaimana Monitoring Dan Evaluasi
Kegiatan Pelayanan Kebidanan Di Komunitas ?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian monitoring dan evaluasi
2. Untuk
mengetahui perbedaan dan persamaan monitoring dan evaluasi
3. Untuk
mengetahui monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan di komunitas
BAB II
TINJAUAN
TEORI
A. Pengertian Monitoring Dan Evaluasi
1.
Monitoring
Monitoring adalah proses rutin
pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program./ Memantau
perubahan, yang focus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan
perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan pengamatan atas kualitas
dari layanan yang kita berian
2.
Evaluasi
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian
social untuk secara sistematis menginvestigasi efektifitas program. /Menilai
kontribusi program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan
perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi). Evaluasi memerlukan
desain studi/penelitian,terkadang membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok
pembanding, melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu,dan
melibatkan studi/penelitian khusus.
B. Perbedaan dan Persamaan Monitoring
dan Evaluasi
1.
Kaitan
antara Monitoring dan Evaluasi adalah evaluasi memerlukan hasil dari monitoring
dan digunakan untuk kontribusi program
2.
Monitoring
bersifat spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh
program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar. Tujuan dari Evaluasi
adalah evalausi efektifitas dan cost effectiveness.
C. Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan
Pelayanan Kebidanan Di Komunitas
1.
Pengertian
Register kohort adalah sumber data
pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.
2.
Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di rumah tangga yang
teridentinfikasi dari data bidan.
3.
Jenis
Register Kohort
a. Register kohort ibu
Register
kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta
keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang
pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan
yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi
baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi.
b. Register kohort bayi
Merupakan
sumber data pelayanan kesehatanbayi, termasuk neonatal.
c. Register kohort balita
Merupakan
sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh
komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena
merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari
masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi
serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu
bersalin, neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu
hamil yang ada di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh kader
dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu hamil ke dalam
kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data yang ada di desa pun
dimiliki puskesmas.
Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan
Puskesmas dalam hal ini bidan puskesmas dan timnya dapat memonitor dan mengikuti
setiap individu yang ada didaerah tersebut.
Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan bidan
desa memberikan pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa melihat apakah ibu hamil
lersebut mempunyai faktor resiko atau tidak, sehingga dapat menyelamatkan jiwa
ibu dan anak yang dikandung.
d. Cara Pengisian Kohort
1) Ibu
KOLOM
|
PENGISIAN
|
1
|
Diisi nomor urut,
|
2
|
Diisi
nomor indeks dari famili folder
|
3
|
Diisi
nama ibu hamil,
|
4
|
Diisi
nama suami ibu hamil,
|
5
|
Diisi
alamat ibu hamil,
|
6
|
Diisi
umur ibu hamil,
|
7
|
Diisi
umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu/tanggal HPL,
|
8
|
Faktor resiko : diisi v ( rumput)
untuk umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
|
9
|
Paritas diisi Gravida
|
10
|
Diisi bila jarak kahamilan < 2
tahun
|
11
|
Diisi
bila BB ibu < 45 kg, lila < 23,5 cm,
|
12
|
Diisi
bila TB ibu < 145 cm,
|
13
sd 17
|
Resiko
tinggi : diiisi dengan tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi, HB
diperiksa dan ditulis hasil pemeriksaannya,
|
18
|
Pendeteksian faktor resiko : diisi
tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan
|
19
|
Diisi
diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh Non NAKES,
|
20
sd 22
|
diisi tanggal immunisasi sesuai
dengan statusnya
|
23
sd 34
|
diisi
umur kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut : K I :Kontak
pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada kehamilan I s/d 5 bulan
dengan rambu-rambu O dan secara langsung juga akses dengan rambu-rambu ◙. K4
: Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya. Untuk memperoleh K4 dapat memakai
rumus 1-1–2 atau 0-2-2 dengan rambu-rambu Δ Perhatian : K4 tidak boleh rada
usia kehamilan 7 bulan Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia
kehamilan 5 bulan pada bulan berikutnya yaitu 6 bulan harus berkunjung atau
dikunjungi agar tidak kehilangan K4. Pada ibu hamil yang awalnya periksa
diluar kota, dan pada akhir kehamilannya periksa di wilayah kita karena untuk
melahirkan dan penduduk setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan sekaligus Akses
apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan jelas Akses :Kontak
pertama kali dengan tenaga kesehatan tidak memandang usia kehamilan dengan
rambu-rambuΟ
|
35
|
Penolong Persalinan, diisi tanggal
penolong persalinan tenaga kesehatan
|
36
|
Diisi
tanggal bila yang menolong bukan nakes, ,
|
37
|
Hasil
akhir Kehamilan : Abortus diisi tanggal kejadian abortus
|
38
|
Diisi
lahir mati
|
39
|
Diisi
BB bila BBL < 2500 gram
|
40
|
Diisi
BB bila BBL > 2500 gram
|
41
|
Keadaan
ibu bersalin,di beri tanda v bila sehat,
|
42
|
Dijelaskan
sakitnya,
|
43
|
Diisi
sebab kematiaannya
|
44
|
Diisi
v (rumput),
|
45
|
Diisi
apabila pindah, atau yang perlu diterangkan
|
2) Bayi
KOLOM
|
PENGISIAN
|
1
|
Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor
urut bayi disesuaikan dengan nornor urut ibu pada register kohort ibu..
|
2
|
Disi nomor indeks dari Family
Folder
|
3
sd 7
|
3sd 7 jelas.
|
8
|
Diisi angka berat bayi lahir dalam
gram
|
9
sd 10
|
diisi tanggal pemeriksaan neonatal
oleh tenaga kesehatan.
|
11
|
Diisi tanggal pemeriksaan post
neonatal oleh petugas kesehatan.
|
12
sd 23
|
Diisi hasil penimbangan bayi dalam
kg dan rambu gizi yaitu : N = naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik
(BGT), BGM = Bawah garis merah.
|
24
sd 35
|
Diisi tanggal bayi tersebut
mendapat immunisasi.
|
36
|
Diisi tanggal bayi ditemukan
meninggal
|
37
|
Diisi penyebab kematian bayi
tersebut.
|
38
|
Diisi bila bayi pindah atau ada
kolom yang perlu keterangan
|
3) Balita
KOLOM
|
PENGISIAN
|
1
|
Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor
urut bayi disesuaikan dengan nomor urut ibu pada register kohort ibu..
|
2
|
Disi nomor indeks dari Family
Folder
|
3
sd 7
|
3sd 7 jelas.
|
8
sd 31
|
diisi hasil penimbangan dalam kg
dan rambu gizi
|
32
sd 35
|
diisi tanggal pcmberian vit A
bulan februari dan Agustus
|
36
|
Diisi tanggal bila ditemkan sakit.
|
37
|
Diisi penyebab sakit
|
24
sd 35
|
Diisi tanggal bayi tersebut
mendapat immunisasi.
|
36
|
Diisi tanggal bayi ditemukan
meninggal
|
37
|
Diisi penyebab kematian bayi
tersebut.
|
38
|
Diisi tanngal meninggal
|
39
|
Diisi sebab meninggal
|
40
|
Diisi tanggal bila ditemukan
kelainan tumbuh kembang.
|
41
|
Diisi jenis kelainan tumbuh
kembang
|
42
|
Diisi bila ada kcterangan penting
tentang balita tersebut.
|
Setiap
bulan data di kohort di rekap kedalam suatu laporan yang disebut dengan PWS KIA
atau Pemantauan wilayah setempat yaitu alat manajemen program KIA untuk
memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (puskesmas kecamatan) secara
terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap
desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah.
Penyajian
PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada sektor
terkait, khususnya Pamong setempat yang berperan dalam pendataan dan
penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA dan membantu memecahkan
masalah nonteknis, sehingga semua masalah ibu hamil dapat tertangani secara
memadai, yang pada akhimya AKI rdan AKB akan turun sesuai harapan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu Negara
dan status kesehatan masyarakat. Dalam salah satu upaya untuk kesehatan
ibu dan anak maka setiap ibu hamil di suatu daerah dicatat agar resiko – resiko
yang dapat terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut register
kohort. Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,
neonatal, bayi dan balita. Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan
ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di
organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun
bayi diwilayahnya setiap bulan.
B.
Saran
Untuk tenaga kesehatan khususnya seorang bidan, alangkah
baiknya untuk menerapkan register kohort di setiap pelayanan kebidanannya. Agar
resiko – resiko yang dapat terjadi pada ibu dapat dideteksi lebih dini.
DAFTAR
PUSTAKA
IBI.2006.Standar Pelayanan Kebidanan buku 1.jakarta
:Pengurus Pusat IBI
Cronk,Mary,dkk.1989.
Community Midwifery.Jordan
Hill,Oxford : Athenaeum press Ltd
Runjati.2013.Asuhan Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC
Kemenkes
RI.2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukkan. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar