Rabu, 15 April 2015

makalah monitoring dan evaluasi kegiatan bidan di komunitas

makalah monitoring dan evaluasi kegiatan bidan di komunitas

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
PWS KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA disuatu wilayah kerja secara terus-menerus.hal tersebut dimaksudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah ataupun wilayah yang membutuhkan  penanganan atau tindak lanjut secara khusus.
Penyajian PWS KIA dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada sector terkait / stakeholder yang berkaitan terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dapat dijabarkan lebih lanjut baahwa penyajian PWS KIA berkaitan langsung dengan masyarakat setempat,  khususnya aparat yang berperan dalam pendataan dan pergerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA maupun dalam membantu memecahkan masalah non teknis rujukan kasusu resiko tinggi. Dalam hal ini adalah sumber daya masyarakat setempat seperti kader kesehatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak lanjut berupa perbaikan dalam pelaksanaan  KIA. Tindak lanjut dimaksudkan disini adalah intesifikasi  pergerakan ssasaran dn mobilisasi sumber daya yang diperlukan dalam rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA. Contohnya adalah bagaiaman memotivasi ibu amil  untuk memerikssakan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilannya yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, misalnya kader.
Hasil rekapitulasi PWS KIA ditingkat kabupaten dapat dipakai untuk menentukan puskesmas yang rawan. Demikian juga PWS KIA tingkat provinsi , yaitu untuk mengidentifikasi kabupaten mana yang memerlukan penanganan khusus dan juga untuk menentukan kabupaten mana yang rawan sehingga masalah-masalah yang dihadapai tersebut dapat diatasi denfan baik.
B.   Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi ?
2.    Apa perbedaan dan persamaan monitoring dan evaluasi ?
3.    Bagaimana Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Pelayanan Kebidanan Di Komunitas ?
C.   Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian monitoring dan evaluasi
2.    Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan monitoring dan evaluasi
3.    Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan di komunitas
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.   Pengertian Monitoring Dan Evaluasi
1.    Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program./ Memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berian
2.    Evaluasi
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis menginvestigasi efektifitas program. /Menilai kontribusi program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi). Evaluasi memerlukan desain studi/penelitian,terkadang membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding, melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu,dan melibatkan studi/penelitian khusus.
B.   Perbedaan dan Persamaan Monitoring dan Evaluasi
1.    Kaitan antara Monitoring dan Evaluasi adalah evaluasi memerlukan hasil dari monitoring dan digunakan untuk kontribusi program
2.    Monitoring bersifat spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar. Tujuan dari Evaluasi adalah evalausi efektifitas dan cost effectiveness.
C.   Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Pelayanan Kebidanan Di Komunitas
1.    Pengertian
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.
2.    Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.
3.    Jenis Register Kohort
a.     Register kohort ibu
Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi.
b.    Register kohort bayi
Merupakan sumber data pelayanan kesehatanbayi, termasuk neonatal.
c.    Register kohort balita
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin, neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu hamil yang ada di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu hamil ke dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data yang ada di desa pun dimiliki puskesmas.
Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan Puskesmas dalam hal ini bidan puskesmas dan timnya dapat memonitor dan mengikuti setiap individu yang ada didaerah tersebut.
Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan bidan desa memberikan pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa melihat apakah ibu hamil lersebut mempunyai faktor resiko atau tidak, sehingga dapat menyelamatkan jiwa ibu dan anak yang dikandung.
d.    Cara Pengisian Kohort
1)    Ibu
KOLOM
PENGISIAN
1
 Diisi nomor urut,
2
Diisi nomor indeks dari famili folder
3
Diisi nama ibu hamil,
4
Diisi nama suami ibu hamil,
5
Diisi alamat ibu hamil,
6
Diisi umur ibu hamil,
7
Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu/tanggal HPL,
8
Faktor resiko : diisi v ( rumput) untuk umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
9
 Paritas diisi Gravida
10
Diisi bila jarak kahamilan < 2 tahun
11
Diisi bila BB ibu < 45 kg, lila < 23,5 cm,
12
Diisi bila TB ibu < 145 cm,
13 sd 17
Resiko tinggi : diiisi dengan tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi, HB diperiksa dan ditulis hasil pemeriksaannya,
18
Pendeteksian faktor resiko : diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan
19
Diisi diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh Non NAKES,
20 sd 22
diisi tanggal immunisasi sesuai dengan statusnya
23 sd 34
diisi umur kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut : K I :Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada kehamilan I s/d 5 bulan dengan rambu-rambu O dan secara langsung juga akses dengan rambu-rambu ◙. K4 : Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya. Untuk memperoleh K4 dapat memakai rumus 1-1–2 atau 0-2-2 dengan rambu-rambu Δ Perhatian : K4 tidak boleh rada usia kehamilan 7 bulan Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5 bulan pada bulan berikutnya yaitu 6 bulan harus berkunjung atau dikunjungi agar tidak kehilangan K4. Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada akhir kehamilannya periksa di wilayah kita karena untuk melahirkan dan penduduk setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan sekaligus Akses apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan jelas Akses :Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan tidak memandang usia kehamilan dengan rambu-rambuΟ
35
Penolong Persalinan, diisi tanggal penolong persalinan tenaga kesehatan
36
Diisi tanggal bila yang menolong bukan nakes, ,
37
Hasil akhir Kehamilan : Abortus diisi tanggal kejadian abortus
38
Diisi lahir mati
39
Diisi BB bila BBL < 2500 gram
40
Diisi BB bila BBL > 2500 gram
41
Keadaan ibu bersalin,di beri tanda v bila sehat,
42
Dijelaskan sakitnya,
43
Diisi sebab kematiaannya
44
Diisi v (rumput),
45
Diisi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan
2)    Bayi
KOLOM
PENGISIAN
1
Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nornor urut ibu pada register kohort ibu..
2
Disi nomor indeks dari Family Folder
3 sd 7
3sd 7 jelas.
8
Diisi angka berat bayi lahir dalam gram
9 sd 10
diisi tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan.
11
Diisi tanggal pemeriksaan post neonatal oleh petugas kesehatan.
12 sd 23
Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu gizi yaitu : N = naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik (BGT), BGM = Bawah garis merah.
24 sd 35
Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi.
36
Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal
37
Diisi penyebab kematian bayi tersebut.
38
Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan
3)    Balita
KOLOM
PENGISIAN
1
Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor urut ibu pada register kohort ibu..
2
Disi nomor indeks dari Family Folder
3 sd 7
3sd 7 jelas.
8 sd 31
diisi hasil penimbangan dalam kg dan rambu gizi
32 sd 35
diisi tanggal pcmberian vit A bulan februari dan Agustus
36
Diisi tanggal bila ditemkan sakit.
37
Diisi penyebab sakit
24 sd 35
Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi.
36
Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal
37
Diisi penyebab kematian bayi tersebut.


38
Diisi tanngal meninggal
39
 Diisi sebab meninggal
40
Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang.
41
Diisi jenis kelainan tumbuh kembang
42
Diisi bila ada kcterangan penting tentang balita tersebut.
Setiap bulan data di kohort di rekap kedalam suatu laporan yang disebut dengan PWS KIA atau Pemantauan wilayah setempat yaitu alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (puskesmas kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah.
Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada sektor terkait, khususnya Pamong setempat yang berperan dalam pendataan dan penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA dan membantu memecahkan masalah nonteknis, sehingga semua masalah ibu hamil dapat tertangani secara memadai, yang pada akhimya AKI rdan AKB akan turun sesuai harapan.
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu Negara dan status kesehatan masyarakat. Dalam salah satu upaya untuk kesehatan ibu dan anak maka setiap ibu hamil di suatu daerah dicatat agar resiko – resiko yang dapat terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut register kohort. Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita. Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan.
B.   Saran
            Untuk tenaga kesehatan khususnya seorang bidan, alangkah baiknya untuk menerapkan register kohort di setiap pelayanan kebidanannya. Agar resiko – resiko yang dapat terjadi pada ibu dapat dideteksi lebih dini.
DAFTAR PUSTAKA
IBI.2006.Standar Pelayanan Kebidanan buku 1.jakarta :Pengurus Pusat IBI
Cronk,Mary,dkk.1989. Community Midwifery.Jordan Hill,Oxford : Athenaeum press Ltd
Runjati.2013.Asuhan Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC
Kemenkes RI.2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukkan. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar