Kamis, 12 Maret 2015

MAKALAH PK I RB : ASKEB KEHAMILAN PADA NY.N DI BPS LAMIATI, S.ST





ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.N
UMUR 39 TAHUN G2 P2 A0
DI BPS LAMIATI, S.ST
TANGGAL 27 JANUARI 2015




Disusun sebagai laporan praktek kebidanan I
Periode 26 Januari – 14 Februari






Disusun oleh :
1.  Hilma Rusydiana                        (074.01.01.13)
2.  Julianti Yadi Halah                     (025.01.01.13)
3.  Karsinih Kartika Dwi Yanti        (026.01.01.13)





AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA
TANGERANG
2015


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat membuat makalah ini yang berjudul ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. N UMUR 39 TAHUN G2 P2 A0 DI BPS BIDAN LAMIATI, S.ST TANGGAL 27 JANUARI 2015 dapat selesai sampai waktu yang telah di tentukan.
            Dalam rangka memenuhi tugas makalah praktek klinik (PK I) dengan kasus yang telah di tentukan sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih kepada  pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, kami ucapkan terimakasi kepada :
1.      Bd. Lamiati,S.ST, selaku pembimbing lahan yang telah memberikan izin kepada kami untuk dapat praktek dan melakukan pengkajian data.
2.      Rangga Pusmaika,S.ST,  selaku pembimbing akademik yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah.
3.      Mar’atun Soliha,AM.Keb, yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah.
4.      Lia Septiani,AM.Keb, yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah.
5.      Dan seluruh pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikan makalah  ini, sehingga makalah ini dapat selesai sampai waktu yang telah di tentukan.

            Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyususnan makalah ini baik dalam segi kata, kalimat maupun sistematika, untuk itu kami snagat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki  makalah ini selanjutnya.

            Akhir nya semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam wilayah pendidikan dan bermanfaat bagi BPS dalam melakukan pelayanan pada ibu hamil.




Tangerang,  27 Januari 2015
                                    



Penulis

 



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1   Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2   Tujuan Penulisan .............................................................................. 3
1.2.1        Tujuan umum .................................................................... 3
1.2.2        Tujuan Khusus .................................................................. 3
1.3   Manfaat Penulisan ........................................................................... 4
1.3.1        Bagi Rumah Bersalin/BPM .............................................. 4
1.3.2        Bagi Pendidikan ............................................................... 4
1.3.3        Bagi Klien/Masyarakat ..................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 5
2.1  Kehamilan ....................................................................................... 5
2.1.1  Definisi Kehamilan .................................................................. 5
2.1.2  Asuhan Kehamilan .................................................................. 6
2.1.3  Diagnosa Kehamilan ............................................................... 8
2.1.4  Perubahan Fisiologis ibu hamil trimester III ........................... 10
2.1.5  Perubahan psikologis trimester III .......................................... 11
2.1.6  Kebutuhan Dasar Ibu Hamil ................................................... 12
2.1.7  Keluhan kehamilan pada trimester III ..................................... 20
2.1.8 Tanda-tanda bahaya ibu dan bayi masa kehamilan lanjut ........ 23
2.2  Anemia Pada Kehamilan ................................................................. 24
2.2.1  Definisi Anemia ...................................................................... 24
2.2.2  Etiologi .................................................................................... 24
2.2.2.1  Penyebab anemia ........................................................ 24
2.2.2.2  Tanda dan gejala anemia ............................................. 25
2.2.2.3  Klasifikasi anemia dalam kehamilan ........................... 26
2.2.2.4  Macam-macam anemia ................................................ 26
2.2.3  Patofisiologis ........................................................................... 27
2.2.4  Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin ............................ 27
2.2.5  Diagnosa anemia pada ibu hamil ............................................. 29
2.2.6  Pencegahan anemia pada ibu hamil ......................................... 29
2.2.7  Pelaksanaan ............................................................................. 32
BAB III TINJAUAN KASUS ....................................................................... 34
3.1  Pengumpulan data .................................................................................... 34
3.2  Interpretsi data ......................................................................................... 38
3.3  Antisipasi masalah potensial ..................................................................... 39
3.4  Identifikasi masalah dan tindakan segera ................................................. 39
3.5  Perencanaan .............................................................................................. 40
3.6  Pelaksanaan .............................................................................................. 40
3.7  Evaluasi .................................................................................................... 41
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 42
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LEMBAR KONSULTASI DAN BIMBINGAN
LAMPIRAN PEMERIKSAAN LEOPOLD PADA NY.N





DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I                  : Lembar Konsultasi dan Bimbingan
Lampiran II                  : Gambar Pemeriksaan Leopold Pada Ny.N






BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lamanya 280 hari (40 minggu) terhitung dari hari pertama haid terakhir (Muflihah, 2010).
     Sebagian besar wanita merasa bahagia jika dirinya  hamil, karena berikan suatu anugrah oleh Tuhan yang maha esa. Pengawasan perlu dilakukan karena dapat memberikan manfaat yang besar yaitu bisa mendeteksi dini adanya komplikasi dan kegawatdaruratan dalam kehamilan , serta  dapat memperkirakan  dalam persiapan persalinan. Diketahui bahwa janin dalam rahim ibu merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Oleh karena itu kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan pertumbuhan dan perkembangan janin (Tarwoto & Wasdinar, 2007).
     Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi merupakan focus utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia menurut survei demografi dan kesehatan Indonesia 2007 , angka kematian 228 per 100.000 kelahiran hidup , survey yang sama tahun 2012 menunjukan 359 per 100.000 kelahiran hidup, Hasil survey itu diluncurkan dalam Temu Nasional program kependudukan dan keluarga berencana dalam rangka Hari Kontrasepsi sedunia 2013 di Jakarta . survey dilaksanakan Badan kependudukan dan keluarga berencana Nasional (BKKBN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) per empat tahun (SDKI, 2013).
     Penyebab Angka Kematian Ibu dan Bayi diantaranya seperti penyakit infeksi, penyakit degenerative dan masalah gizi. Dewasa ini masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung menentukan kualitas sumber daya manusia serta dapat meningkatkan derajat kesehatan. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi salah satunya adalah anemi.
     Anemia masih merupakan masalah pada wanita di Indonesia sebagi akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor lain seperti penyakit infeksi, cacingan dan penyakit kronik (Tarwoto & Wasnidar, 2007).
     Anemia adalah keadaan ibu hamil dengan kadar Hemoglobin dalam darah kurang dari 11 gr%, anemia sangat beresiko jika tidak di tangani secara dini dan terdeteksi secara dini , maka penting melakukan pemantauan terhadap ibu hamil. 

Anemia pada ibu hamil biasa terjadi, karena pada ibu hamil terjadi peningkatan jumlah eritrosit dan plasma, penting untuk mendukung proses perfusi uteroplasenta serta meningkatkan margin keamanan sehubungan dengan jumlah perdarahn selama proses persalinan. Peningkatan plasma sebanyak 3 kali peningkatan jumlah eriotrosit. Keadaan ini menyebabkan penurunan perbandingan hemoglobin hematokrit sehingga menyebabkan anemia fisologis dalam kehamil. Anemia fisiologis adalah suatu keadaan yang normal.
     Kekurangan Hemoglobin dapat menyebabkan metabolisme tubuh dan sel-sel saraf tidak bekerja secara optimal, menyebabkan penurunan percepatan impuls saraf, mengacaukan sistem reseptor dopamin. Pada ibu hamil dapat menyebakan anak lahir dengan berat badan rendah, keguguran dan juga mengakibatkan anemia pada bayinya (Tarwoto & Wasdnar, 2007).
     Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah ini yaitu dengan membuat program pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu minimal 90 tablet Fe dan dilanjutkan pada masa nifas yaitu 30 tablet Fe dan upaya yang dilakukan bidan dalam menanggulangi anemia pada ibu hamil yaitu melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang pentingnya meminum tablet zat besi dan pada saat Ante Natal Care (ANC) menganjurkan ibu untuk meminum tablet Fe.
     Berdasarkan definisi World Health Organization (WHO) anemia jika kadar Hb kurang dari 11 gr% pada trimester pertama dan ketiga. Kadar Hb 10.5 gr pada trimester ke dua atau hematokrit kurang dari 32 % masuk dalam katagori ibu hamil anemia (Tarwoto & Wasnidar, 2007).

 
1.2 Tujuan Penulis
      1.2.1 Tujuan umum
                  Dapat memberikan asuhan kebidanan pada Ny. N di Bidan Praktek Swasta (BPS) bidan Lamiati.S.ST pada tanggal 27 Januari 2015.
      1.2.2 Tujuan Khusus
a.       Dapat melakukan pengkajian data baik data subjektif maupun data objektif pada Ny. N di BPS Bd. Lamiati,S.ST.
b.      Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada Ny.N di BPS di Bd. Lamiati,S.ST.
c.       Dapat menentukan diagnose atau masalah potensial dan antisipasi pada Ny.N di BPS di Bd. Lamiati,S.ST
d.      Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk Ny.N di BPS di Bd. Lamiati,S.ST.
e.       Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk Ny.N di BPS di Bd. Lamiati,S.ST.
f.       Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah di buat dengan baik pada Ny.N di BPS di Bd. Lamiati,S.ST.
g.      Dapat melakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan pada Ny.N di BPS di Bd. Lamiati,S.ST.


1.3 Manfaat Penulisan
      1.3.1 Bagi Rumah Bersalin atau BPM
  Pembuatan makalah ini menjadikan acuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik pada masyarakat.
      1.3.2 Bagi Pendidikan
  Menjadikan suatu acuan atau pembelajaran secara nyata di lingkungan pendidikan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk belajar.
      1.3.3 Bagi Klien atau Masyarakat
  Sebagai media observasi dan pemantaun keadaan klien dalam pemecahan masalah serta dapat memotivasi klien untuk memperbaiki status kesehatan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
         Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan almiah. Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lamanya 280 hari (40 minggu) terhitung dari hari pertama haid terakhir (Muflihah, 2010).   
         Kehamamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravid, sedangkan manusia didalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravid 1, seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravid 0. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari pemeriksaan janin (Muflihah, 2010).     
         Periode kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama mulai iusia kehamilan 0 sampai 12 minggu, trimester ke dua 12 sampai 28 minggu, trimester ketiga 28 sampai 40 minggu. Dalam triwulan pertama organ-organ janin mulai di bentuk, dalam triwulan ke 2 organ telah dibentuk tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih di sangsikan. Janin yang di lahirkan pada trimester akhir telah viable (dapat hidup). Pada usia kehamilan 37 sampai 40 minggu organ tubuh janin sudah matang dan janin siap hidup di luar rahim (Muflihah, 2010).        
         Saat ini, American College Of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menentukan kembali definisi periode kehamilan untuk memastikan kapan trimester ketiga seharusnya berakhir. Ini karena perbedaan besar bagi kesehatan dan perkembangan bayi (Muflihah, 2010).


2.1.2  Asuhan Kehamilan
2.1.2.1   Tujuan asuhan kehamilan
1.      Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.
2.      Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta sosial ibu dan bayi.
3.      Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan.
4.      Mempersiapkan kehamilan dan persalian dengan selamat, baik ibu maupun bayi, dengan taruma seminimal mungkin.
5.      Mempersiapkan ibu adar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan normal.
6.      Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal
(Sulistyawati,  2011)

2.1.2.2   Standar Asuhan Kehamilan
 Menurut Sulistyawati (2011) standar asuhan kehamilan :
1.      Kunjuan Ante NatalCare (ANC) minimal :
a.       satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
b.      satu kali pada trimester II (usia kehamlan 14-27 minggu)
c.       dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu)
2.      Pelayanan  standar
a.       Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjuangan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara bekala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk ememriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
b.      Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan sesksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung  normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti atau kelainan. Khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS atau infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehtan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Bidan  harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjunagan. Bila ditemkan kelainan. Bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
c.       Palpasi abdomen
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melaukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terrendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
d.      Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e.       Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
f.       Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester III , untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan  transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, standar minimal pelayanan pada ibu hamil adalah empat belas bentuk yang disingkat 14T, antara lain sebagai berikut:
1.      Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2.      Ukur tekanan darah
3.      Ukur tinggi fundus uteri.
4.      Pemberina tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5.      Imunisasi TT
6.      Pemeriksaan Hb
7.      Pemeriksaan VDRL
8.      Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara
9.      Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam ibu hamil
10.  Temu wicara dalam  rangka persiapan rujukan
11.  Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12.  Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
13.  Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14.  Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria

2.1.3        Diagnosa Kehamilan
Diagnose merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi suatu keadaan atau kondisi seseorang berdasarkan hasil olah fikir atau analisis hasil pemeriksaan dan atau gejala untuk mengetahui suatu keadaan atau penyebab. Sehingga diagnose kehamilan diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk dapat menegakkan kondisi seseorang dalam keadaan hamil, meliputi keadaan kehamilan, keadaan janin dan masalah mungkin menyertai kehamilan (Irianti, 2013).


1.      Tanda Pasti Kehamilan
a.       Amenorhea
            Amenorhea merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan tidak ada nya haid pada wanita usia subur atau pada masa reproduksi. Amenorrhea dapat di klasifikasikan sebagai amenorhea primer dan amerhea sekunder (Irianti, 2013).
b.      Tanda hegar
            Tanda hegar digambarkan pertama kali oleh dokter kandungan jerman yang bernama Ernst Ludwig Alfred Hegar pada akhir abad ke 19. Tanda hegar adalah melunaknya istimus uteri sehingga serviks dan korpus uteri seolah-olah terpisah. Perubahan ini sekitar 4-8 minggu setelah pembuahan. Pemeriksaan dilakukan dengan cara palpasi kearah istimus uteri dengan jari-jari tangan kiri pemeriksa kemudian jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan meraba kearah forniks posterior dan istimus uteri. Tanda hegar positif jika jari tangan kiri yang berada di luar dan jari tangan kanan yang berada di dalam seolah-olah bertemu (Irianti, 2013).
c.       Tanda Goodell
            Pada akhir abad ke 19 seorang ginekolog Amerika William Goodell, memperhatinkan bahwa leher rahim wanita melunak sejak 4 minggu setelah pembuahan. Hal ini kemudian dikenal sebagai tanda goodell yaitu pelunakan leher rahim (Irianti, 2013).
d.      Tanda Chadwick
            Tanda lain yang dapat muncul pada awal kehamilan adalah tanda Chadwick, yaitu ada warna kebiruan, keunguan atau ada gelap pada mukosa vagina, hal ini dapat diketahui dengan pemeriksaan speculum (Irianti, 2013).
e.       Ballotement
            Ballottement dapat di deteksi pada kehamilan 16 minggu sehingga 20 minggu, ketika jumlah air ketuban lebih besar dibandingkan dengan besar janin. Sehingga jika segmen bawah uterus atau serviks di dorong terasa pantulan dari ketuban dan isinya (Irianti, 2013).
f.       Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
            Hormone ini tidak terdeteksi pada wanita hamil dan laki-laki. Pada tahun 1920 Hirose, pertama kali keberadaan hcg dalam kehamilan berhubungan dengan hormone plasenta dan produksi progesterone oleh korpus uterus. Terdapat dua jenis kehamilan (Irianti, 2013).

2.1.4  Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Trimester III                   
           Menurut Fitriani (2010) dan Kusmiati (2008) perubahan fisologi ibu hamil trimester III :                                                                
1.      Pada akhir kehamilan dinding uterus mulai menipis dan lebih lembut. Pergerakan janin dapat di observasi dan badannya dapat di raba untuk di ketahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang menjadi segmen bawah rahim.
2.      Pada minggu ke 36 kehamilan terjadi penurunan janin kebagian bawah rahim hal ini disebabkan melunaknya jaringan-jaringan panggul bersamaan dengan gerakan yang baik dari otot rahim dan kedudukan bagian bawah rahim.
3.      Estrogen menyebabkan peregangan miometrium sehingga pada saat ini terjadi kontraksi Braxaton Hicks yang sifatny tidak beraturan, datang sewaktu-waktu dan tidak mempunyai irama tertentu.
4.      Uterus pada trimester ke tiga usia kehamilan 36 minggu sampai 40 minggu fundus uterus kira-kira 1 jari di bawah prosesus xifoideus (30 cm samapi 38 cm).
5.      Sistem praktus uranius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul sering BAK akan timbul lagi karena kandung kemih akan mulai tertekan kembali. Selain itu akan terjadi hemodulusi menyebabkan hetabolisme air akan menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat kekanan akibat terdapat rektosinmoit di sebelah kiri.
6.      Sistem Respirasi
Pada usia 32 minggu ke atas pernah usus-usus tertekan uterus yang membesar ke diagfagrama sehingga diagfagama kurang leluasa bergerak mengakibattkan wanita hamil kesulitan bernafas.
7.      Kenaikan berat badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg, penambahan berat badan dari mulai kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11 sampai 12 kg.
8.      Siklus darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan  puncak usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hemotokrit mencapai level terendah pada minggu ke 30-32. Pada minggu ke 34 ke atas wanita hamil mulai mengeluh sesak nafas dan napas pendek.
9.      Sistem musculoskeletal
Perubahan tubuh secara be8rtahap dan peningkatan berat wanita hamil memyebabkan postur tubuh dan cara berjalan wanita berubah secara mencolok. Peningkatan distensia abdomen yang membuat panggul miring ke depan, pusat gravitasi wanita bergeser ke depan. Payudara yang besar dan posisi bahu sedikit membungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol.

2.1.5  Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester III
      Trimester III adalah waktu untuk persiapan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya akan membuat rencana pada bayinya. Wanita tersebut akan berusaha melindungi bayinya, dengan menghindari kerumunan atau seseorang ataupun yang dianggap membahayakan. Ibu akan membayangkan bahwa bahaya terdapat didunia luar. Memilih nama adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Ibu mungkin akan mencari buku yang berisi nama-nama atau akan mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan berkaitan dalam rangka mempersiapkan kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua. Membuat atau membeli pakaian bayi, mengatur ruangan. Banyak hal yang diberikan untuk merawat bayinya.(Kusmiyati,2008)
      Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merasa kehilangan kandungan dan menjadi kosong. Perasaan mudah terluka juga terjadi pada trimester ini. Wanita tersebut mungkin merasa canggung, jelek, tidak rapih, ibu membutuhkan perhatian yang lebih besar dari pasangannya. Pada pertengahan trimester 3, hasrat seksual tidak setinggi pada trimester ke 2 karena abdomen menjadi sebuah penghalang.(Kusmiyati,2008)

2.1.6        Kebutuhan dasar ibu hamil
Menurut Sulistyawati  (2011) kebutuhan dasar ibu hamil :
2.1.5.1  Kebutuhan fisik
1.      Diet makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca persalianan, spesis puerperalis dan lain-lain.
Sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan penuhan makan untuk dua orang akan berakibat kegemukan, preeklamsi, janin terlalu besar dan sebagainya. Hal penting yang harus diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur menu dan pengolahan menu tersebut dengan berpedoman pada pedoman umum gizi seimbang. Bidan sebagai pengawasan kecukupan gizinya dapat melakukan pemantauan terhadap kenaikan berat badan selama kehamilan.
Status gizi ibu yang kurang baik sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab utama dari berbagai persoalan kesehatan yang serius pada ibu dan bayi yang berakibat terjadinya bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, serta kematian neonatal dan prenatal. Padahal, usaha perbaikan status gizi ibu hamil telah banyak dilakukan diberbagai negara.
Pengaruh suplementasi multi gizi mikro (MGM dan Fe-Folat) terhadap status gizi makro ibu hamil dengan menggunakan penambahan berat badan hamil (PBBH) sebagai indikator, masih sangat sedikit. Pada hal, PBBH merupakan indikator utama yang menentukan hasil kehamilan, disamping berat badan prahamil (BBpH).
Berat badan sebelum hamil, PBBH dan indek massa tubuh (IMT) merupakan indikator yang banyak dipakai untuk menentukan status gizi ibu. Rendahnya PBBH yang diperburuk oleh rendahnya berat badan sebelum hamil dan secara otomatis rendahnya IMT ditengarai akan meningkatkan resiko kehamilan, seperti BBLR, kelahiran prematur, dan komplikasi saat melahirkan.
PBBH yang terlalu tinggi beresiko terhadap komplikasi kehamilan seperti hipertensi, diabetes melitus dan preeklamsi, komplikasi saat melahirkan serta makrosomia. Untuk menghindari resiko tersebut ibu hamil harus memperhatikan asupan gizi sebelum, ketika, dan setelah kehamilan, karena rata-rata PBBH yang dianjurkan dinegara berkembang adalah 12,5 kg.
                                                                                                                    
1.      Kebutuhan energi
Widya karya pangan dan gizi nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal perhari. Tambahan anergi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin.

Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya karya pangan dan gizi Nasional, menganjurkan untuk menambahan asupan protein menjadi 12% perhari atau 75-100 gr. Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologi yang tinggi, seperti daging tidak berlemak, ikan, telur, susu, dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologinya rendah jadi cukup 1/3 bagian saja.

Zat Besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi zat besi selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke 12 kehamilan sebesar 30-60gr setiap hari selama kehamilan dan 6 minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia post partum.
Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena hal ini akan sangat mempengaruhi efektifitas penyerapan zat besi. Vit-c dan protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan vitat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat penyerapan zat besi tidk bermanfaat bagi tubuh. Zat-zat ini tetap dikonsumsi namun jangan diminum dengan tablet zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih 2jam dari pemberian zat besi.
Meskipun begitu besar manfaat dari suplemen zat besi, tetapi tetap perlu diperhatikan bahwa mengkonsumsi zat besi yang berlebihan kurang baik, karena tablet besi terbukti dapat menurunkan kadar seng dalam serum. Oleh karena itu asupan zat besi dari makanan adalah yang terbaik.

Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkat 2kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam metabolism normal makanan menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin (spina bifida).
Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau ( bayam, asparagus ), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Oleh karena itu asam folat tidak stabil dalam pemanasan, maka di anjurkan untuk memakan sayuran dalam keadaan mentah dengan di cuci sebelumnya agar sisa pestisida dan cacing hilang.
Oleh karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi hanya dari asupan makanan, maka Widya Karya Pangan Nasional menganjurkan untuk pemberian suplemen asam folat dengan besaran 280, 660,dan 470 mikrogram untuk trimester I, II,dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak dibentuk pada minggu pertama kehamilan.

Kalsium
Metabolism kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berat. Kadar kalsium darah dalam ibu hamil turun drastic sebanyak 5%. Oleh karena itu, asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dlam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran berwarna hijau tua dan lain-lain.
Selain beberapa zat besi yang di anjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena kemungkinan akan dapat membahayakan ibu dan pertumbuhan janin. Makanan yang tidak sehat atu berbahaya bagi janin diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Hati dan produk hati
Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik (menyebabkan cacat pada janin)
2.      Makanan mentah atau setengah matang karena resiko toksoplasma
3.      Ikan yang mengandung metilmerkuri kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat mengganggu system saraf janin.
4.      Kafein yang terkandung dalam kopi, the, coklat, kola dibatasi 300mg perhari. Efek yang dapat terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan frekuensi berkemih yang meningkat.
5.      Vitamin A dalam dosis > 20.000-50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan.

Obat-obatan
Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar berindikasi untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari. Penatalaksanaan keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada pencegahan dan perawatan saja.
Dalam pemberian terapi, dokter biasanya sangat memperhatikan reaksi obat terhadap kehamilan, karena ada obat tertentu yang kadang bersifat kontra dengan kehamilan.

2.      Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman adalah adanya lingkungan yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin akan terminimalisasi. Lingkungan bersih disini adalah termasuk bebas dari polusi udara seperti asap rokok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.Cuno S.P.M. Uiterwal, pemimpin penelitian dan professor yang bekerja sama dengan klinik epidemiologi di Medical center university.  menemukan bahwa orang tua perokok dapat membahayakan kesehatan anak mereka, termasuk system kardio vaskuler mereka yang dapat di deteksi sejak awal kehamilan. Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok akan dapat dengan bebas menembus plasenta dan mengurangi kemampuan Hb dalam mengikat oksigen, nikotin merangsang hormon adrenergik yang menyebabkan vaso konstriksi menyeluruh, terutama mengurangi perfusi uterus dan mempersempit arteri tali pusat. Ibu hamil sebagai perokok aktif ataupun terpapar asap rokok akan terkena dampak yang sama. Selain udara,prilaku hidup bersih dan sehat juga perlu dilaksanakan, seperti menjaga kebersihan diri, makanan yang dimakan, buang air besar dijamban, dan mandi menggunakan air yang bersih.
3.      Senam hamil
Kegunaan senam hamil adalah nelancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak. Bidan hendaknya menyarankan agar ibu hamil melakukan masing-masing gerakan sebanyak 2kali pada awal latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan dan frekuensi menurut kemampuan danhendak mereka sendiri minimal 5kali tiap gerakan.
4.      Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang kurang tepat akan berakibat beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini.
1.      Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
2.      Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
3.      Pakailah bra yang menyokong payudara.
4.      Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
5.      Pakaian dalam yang selalu bersih.

6.      Istirahat dan rekreasi
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting bagi ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin sehingga terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur. Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring kekiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri. Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan rekreasi untuk menyegarkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan mengunjungi obyek wisata atau pergi keluar kota.

Hal hal yang dianjurkan apabila ibu hamil bepergian adalah sebagai berikut :
1.      Hindari pergi ke suatu tempat yang ramai, sesak, dan panas, serta berdiri terlalu lama di tempat itu karena akan dapat menimbulkan sampai akhirnya pingsan.
2.      Apabila bepergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan resiko bekuan darah vena dalam (deep vein thrombosis) dan  tromboflebitis selama kehamilan.
3.      Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan harus berhenti selam 2 jam lalu berjalan selama 10 menit.
4.      Stocking penyanggah sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangkawaktu lama dimobil atau pesawat terbang.
5.      Sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk tersebut diletakan dibawah perut ketika kehamilan sudah besar.

7.      Kebersiahan tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang menempel di kulit meningkatkan kelembaban kulit dan memungkinkan terjadi tempat berkembangnya mikro organisme. Jika tidak dibersihkan, maka ibu hamil akan sangat mudah untuk terkena penyakit kulit.
Bagian tubuh lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran secret vagina yang berlebihan. Selain dengan mandi, mengganti celana dalam secara rutin minimal 2kali sehari sangat dianjurkan.
8.      Perawatan payudara
Payudara merupakan asset yang sangat penting sebagai persiapan menyambut kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut :
1.      Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa, karena akan mengganggu penyerapan keringat pada payudara.
2.      Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara.
3.      Hindari membersihkan putting dengan sabun mandi karena akan menyebabkaniritasi. Bersihkan putting susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.
4.      Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara, berarti produksi ASI sudah dimulai.
5.       
9.      Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah kontipasi dan sering buang air kemih. Kontipasi terjadi karena pengaruh hormone progesterone efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dilakukan dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih terutama keadaan lambung kosong. Meminum air hangat ketika perut kosong dapat merangsang gerak peristalting usus. Jika ibu sedang mengalami dorongan, maka sering buang air besar supaya tidak mengalami konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluahan yang umum yang dirasakan ibu hamil, terutama pada trimester 1 dan 3, hal tersebut merupakan fisiologis.ini terjadi karena kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasitas berkurang. Sedangkan pada trimester 3 terjadi pembasaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini tidak di anjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.
10.  Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit sebagai berikut ini :
1.      Sering abortus dan premature.
2.      Perdarahan pervagina
3.      Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan
4.      Bila ketuban sedah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri.

11.  Sikap tubuh yang baik (body mechanic)
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyusuaian fisik dengan bertambahnya ukuran janin. Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuaan tubuh bergeser lebih kebelakang dibandingkan sikap tubuh ketika sedang hamil. Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malam hari. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1.      Pakailah sepatu dengan yang rendah atau tanpa hak dan jangan terlalu sempit
2.      Posisi tubuh saat mengangkat beban yaitu dalam keadaan tegak dan pastikan beban berfokus pada lengan.
3.      Tidur dengan posisi kaki ditinggikan
4.      Duduk dengan posisi punggung tegak
5.      Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk mengurangi ke tegangan otot)
12.  Imunisasi
Imunisasi salama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dpat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status kekebalan atau imunisasinya. Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah memperoleh imunisai DPT sampai 3kali maka statusnya adalah T2, bila telah mendapat dosis TT yang ke 3 (interval minimal 6 bulan dari dosis yang ke 2) maka statusnya T3, status T4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis (interval minimal 1tahun dari dosis ke 3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval minimal 1 tahun dari dosis ke 4).
Selama kehamilan bila ibu hamil bila statusnya T0 maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T T1 diharapkan mendapatkan suntuikan TT2 dan bila  memungkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu atau 1 bulan). Bagi bumil dengan status T2 maka bias diberikan 1 kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya lebih dari 6 bulan. Bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih dari setahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT lagi karena telah mendapatkan kekebalan seumur hidup (25tahun).
Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur baelum maencapai status T5 diharapkan mendapatkan dosis TT  hingga tercapai status T5 dengan interval yang ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap tetanus Long Life Card (LLC).
13.  Persiapan persalinan
Meskipun hari perkiraan persalinan masih lama tidak ada salahnya jika ibu dan keluarga mempersiapkan persalinan sejak jauh hari sebelumnya. Ini dimasukan agar jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau persalinan maju dari perkiraan, semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap. Beberapa yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut :
1.      Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan.
2.      Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan.
3.      Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya.
4.       Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnnya ASKES, jaminan kesehatan dari tempat kerja, Kartu Sehat, Dll).
5.      Pembagian peran ketika ibu berada dirumah sakit (ibu dan mertua, yang menjaga anak lainnya jika bukan persalinan yang pertama).
Selain beberapa hal di atas, yang tak kalah penting untuk dipersiapkan dari ibu adalah pemahaman akan tanda-tanda pasti persalinan. Bidan sebaiknya memberikan informasi mengenai tanda-tanda persalinan kepada ibu ketika kunjungan ANC trimester III yang meliputi hal-hal berikut ini :
1.      Rasa sakit atau mulas di perut danmenjalar ke perut bagian bawah sampai ke pinggang bagian belakang, yang disebut sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara teratur dan semakin lama semakin sering dengan intensitas yang meningkat. Minimal 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 30-40 detik.
2.      Adanya pengeluaran pervagina berupa secret berwarna merah muda disertai lendir.
3.      Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban yang terjadi secara spontan (selaput ketuban pecah) dengan cirri-ciri adanya pengeluaran air ketuban seketika dalam jumlah banyak aatu keluarnya air ketuban sedikit-sedikit tetapi dalam waktu yang lama. Hal ini disebut sebagai ketuban rembes karena selaput ketuban robek. perlu di tekankan kepada ibu dan keluarga untuk dapat membedakan antara pengeluaran air seni dengan air ketuban, karena perbedaan konsistensinya sangat tipis, terutama jika air ketuban sudah terserap dalam kain.

2.1.7  Keluhan Kehamilan Pada Trimester III
                  Trimester III mencangkup minggu ke 39 sampai 42 kehamilan. Trimester III sering kali disebut sebagai periode menunggu, penantian dan waspada sebab pada saat itu, ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III merupakan masa persiapan dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua, sehingga sebagian besar perhatian tertuju pada persiapan persalinan.(Irianti.2013)
Menurut Muflihah  (2010)  Keluahan yang terjadi di trimester III yaitu :
1.  Sering berkemih
Uterus membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat hingga 60%-150%. Dinding saluran kemih bisa tertekan oleh pembesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun, namun ini dianggap normal serta cara penanganannya dapat dilakukan pengurangan asupan pada malam hari dan mencukupi nutrisi pada siang hari sehingga pada malam hari kandung kemih tidak cepat penuh dan mengakibatkan ibu sering berkemih dan dapat menghindari ibu dari resiko terjadinya infeksi pada alak genetalia yang dikarenakan vagina ibu lembab serta dapat dihindari dengan  mengurangi konsumsi kopi, teh, dan soda, dan lebih banyak minum pada siang hari untuk menghindari terjadinya dehidrasi.
2.      Hemoroid
Disebakan karena pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usu sehingga menyebabkan kesulitan untuk BAB dan cara penanganannya yatu dengan makan-makanan yang berserat dan banyak minum, gunakan kompres air es dan hangat serta dengan perlahan memasukan kembali anus  setiap selesai BAB.
3.      Sakit punggung atas dan  bawah
Hal ini terjadi dikarenakan peruabahan pusat gravitasi wanita hamil yang ditambah beban janin berada didepan ibu yang memaksa tubuh bekerja ekstra agar tetap seimbang dan cara mengatasinya dengan berdiri dan duduk dengan posisi yang benar, menggunakan bra yang menopang dengan ukuran yang tepat, menggunakan kasur yang keras serta menggunakan bantal untuk meluruskan punggung.   
4.  Varises
Karena pengaruh dari estrogen  dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah  itu terjadi disekitar genetalia ekstremitas, kaki, betis, dan payudara dan payudara serta dapat menghilang setelah persalinan.
5.  Sesak nafas
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk bisa memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya dan hal ini dapat diantisipasi dengan menganjurkan klien untuk tidur miring ke kiri agar dapat terhindar dari kesulitan bernafas yang disebabkan oleh penekanan diafragma oleh rahim.
6.  Bengkak dan kram pada kaki
Hal ini pada dianggap berbahaya jika pembengkakan terjadi diwajah dan tangan ibu yang sebabkan oleh kelelahan dan terdapat kandung fosfor yang berlebihan pada tubuh yang menyebabkan kaki dapat kram dan cara mengatasinya yaitu kurangi mengkonsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi), latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang terkena, serta gunakan penghangat untuk otot.
7.  Gangguan tidur dan  mudah  lelah
Hal ini fisiologis dialami oleh ibu hamil yang dikarenakan bertambah besarnya janin dalam kandungan ibu dan perubahan hormon ibu yang mengakibatkan ibu cepat merasa lelah dan dapat diatasi oleh dengan ibu tidak terlalu melakukan pekerjaan yang berarti agar dapat terhindari dari rasa lelah pada ibu.


8.  Nyeri perut bawah
Keadaan ini disebabkan oleh tertekanya perut bawak ibu leh tekanan bayi yang hendak mencari jalan masuk ke pintu atas panggu yang dapat diatasi dengan menganjurkan ibu untuk beristirahat dan tidur dengan posisi miring kekiri untuk emghilangkan rasa nyeri ibu.
9.  Kontraksi braxten hicks
Kontaraksi tidak teratur yang menimbulkan rasa nyeri pada waktu pemeriksaan. Maka kadang-kadang corpus uteri yang lunak menjadi lebih keras. Dan  cara mengatasinya yaitu menganjurkan ibu untuk beristirahat selama 24 jam dan tidak melakukan pekerjaan yang tidak terlalu berat yang dapat menimbulkan rasa nyeri timbul kembali.


2.1.8        Tanda-tanda Bahaya Ibu dan Bayi Masa Kehamilan lanjut
              Menurut Muflihah (2010) Tanda-tanda bahaya ibu dan bayi masa kehamilan lanjut :

1.      Perdarahan pervaginam
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adaah merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsio plasinta.
2.      Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan adanya masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia.
3.      Penglihatan kabur
Biasnya akibat perubahan homonal, ketajaman penglihatan ibu berubah selama kehamilan. Perubahan yang ringan adalah normal, tetapi apabila masalah penglihatan  ini terjadi secara mendadak ataupun tiba-tiba, misalnya pandangan yang tiba-tiba menjadi kabur atau berbayang, perlu diwaspadai karena bisa mengacu pada tanda bahaya kehamilan.
4.      Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
Pada saat masa kehamilan, hampir semua ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki, biasanya muncul pada sore hari dan hilang stelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak biasanya menunjukan adanya masalah serius apabila muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai keluhan fisik lain.
5.      Keluar cairan pervaginan
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persaliann berlangsung, yang disebabkan karena berkurangnya membran atau meningkatnya tekanan intrauteri, atau oleh kedua faktor tersebut. Juga karena adanya infeksi yang bisa berasal dari vagina dan serviks, dan penilaianya ditentukan dengan adanya cairan ketuban divagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan test lakmus (nitraizin test) merah menjadi biru.
6.      Gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan kelima atau ke enam. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika ibu tertidur gerakan bayi akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit tiga kali dalam sejam. Jika ibu berbaring atau beristirahat, dan bila ibu makan dan minum dengan baik.
7.      Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalianan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Ini bisa berarti adanya appendiksitis, kehamilan ektopik, abors, penyakit radang pelvik, persalianan pretren, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.


2.2   Anemia Pada Ibu Hamil
2.2.1 Definisi anemia
           Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum,dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan persalinan dan nifas pada dasarnya merupakan proses alamiah yang di alami oleh seorang wanita. Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah  (eritrosit) dalam siklus darah atau masa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin atau sel darah merah kurang dari 11gr% atau suatu keadaan dengan jumlah eritrosit yang beredar atau konsentrasi hemoglobin menurun Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin dalam darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu hamil tidak hanya berpengaruh pada keselamatan dirinya saja, tetapi juga pada janin yang dikandungnya Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungaan pertama kehamilan, masih mungkin terjaddi anemia untuk kunjungan berikutnya anemia juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh.(Tarwoto & wasdinar,2007)

2.2.2         Etiologi
2.2.2.1  Penyebab anemia diantaranya adalah :
Menurut Tarwoto & Wasdinar (2007) penyebab anemia :
1.      Kekurangan gizi (malnutrisi).
2.      Kurang zat besi dalam diet mal absorbs.
3.      Kehilangan darah banyak, akibat persalinan yang lalu.
4.      Penyebab-penyebab kronik : Tuberkolosis (TBC),  Paru, Cacing usus, Malaria, dantanan lain-lain.
5.      Dua penyebab yang paling sering ditemukan adalah anemia akibat defisiensi besi dan perdarahan.
6.      Faktor genetik : Hemoglobinopati, Thalasemia, abnormal enzim glikolitik, Fanconi anemia.
7.      Perdarahan
8.      Immunologi
9.      Infeksi : Hepatitis, Cytomegalovirus, Parvovirus, Clostridia, Sepsis gram negative.
10.  Obat-obatan dan zat kimia : Agen chemoterapi, Anticovulsan, Antimetabolis, Kontrasepsi, zat kimia toksik.
11.  Efek fisik : Trauma, Luka bakar, Gigitan ular.
  
2.2.2.2. Tanda  dan gejala
Berkurangnya konsentrasi hemoglobin selama masa kehamilan mengakibatkan suplay oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan gejala anemia secara umum, sebagai berikut : lemah, mengantuk, pusing, lelah, malaise, sakit kepala, nafsu makan turun, mual dan muntah, konsentrasi hilang dan nafas pendek (pada anemia yang parah) (Tarwoto & wasdinar, 2007).

a.    Pada pemeriksaan tanda-tanda dan gejala anemia dapat meliputi :
1.   Kuku pucat,
2.   Konjungtiva pucat
3.   Gusi
4.   Kuku-kuku jari pucat
5.   Tiki kardi ( pada anemi yang parah)
6.   Lidah licin (pada anemia yang parah )
7.   Cepat lelah/kelelahan
8.   Nyeri kepala dan pusing
9.   Kesulitan bernafas
10.  Palpitas, dimana jantung berdenyut lebih cepat diikuti dengan peningkatan denyut nadi
(Tarwoto & wasdinar,2007)

   Gejala awal anemia zat besi berupa badan lemah, lelah, kurang enrgi, kurang nafsu makan, daya kondentrasi menurun, dan pandangan berkunang-kunang bila bangkit dari duduk. Selain itu wajah, slaput lender kelopak mata, bibir dan kuku penderita tampak pucat, apabila anemia sangat berat dapat mengakibatkan penderita sesak nafas, bahkan lemah jantung (Depkes RI,  2007).

2.2.2.3   Klasifikasi anemia dalam kehamilan
Berdasarkan klasifikasi dari World Health Organication (WHO) kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat dibagi  menjadi empat kategori yaitu
1.    Hb > 11gr% tidak anemia (normal)
2.    Hb 9-10gr% (anemia ringan)
3.    Hb 7-8gr% (anemia sedang)
4.    Hb <7gr% (anemia berat)
     (Tarwoto & wasdinar, 2007).

2.2.2.4   Macam-macam anemia
Menurut Tarwoto & Wasdinar (2007) macam-macam anemia :
1.   Anemia defisiensi besi
         Anemia yang paling sering dijumpai yang disebabkan karena kekurangan unsure zat besi dalam makanan, karena gangguan absorpsi, kehilangan zat besi yang keluar dari badan yang menyebabkan perdarahan.
2.   Anemia megaloblastik
                 Anemia karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vit B12 hal ini erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
3.   Anemia hipoplastik
               Disebabkan oleh karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-obatan.
4.   Anemia hemolotik
                 Disebabkan oleh penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil maka anemianya bisa menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula pada kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

2.2.3        Patofisiologi  
     Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (haiver folemia). Hiver folemia merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah ) yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar hingga memberi efek yaitu konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12gr% atau 100ml.(Sarwono,2010)
     Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah 18%-30%  dan hemoglonin 19%. Secara fisiologis hemodilusi untuk membantu meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan. 10minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil berkisar 11gr% maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10gr% (Tarwoto & wasdinar, 2007).

2.2.4        Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
a.       Bahaya anemia pada kehamilan trimester III
Trimester III mencangkup minggu ke 29 sampai 42 kehamilan. Beresiko terjadi abortus, persalinan prematurus,  hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjdi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (kadar Hb <6 gr%) jika keadaan ibu tidak terpantau, mengancam jiwa dan kehidupan ibu, Mola hidatidosa dan terjadi perdarahan ante partum serta ketuban pecah dini (Tarwoto & wasdinar, 2007).
b.      Bahaya anemia terhadap janin
Sekalipun  tampaknya janin mampu menyerap kebutuhan dari ibunya,tetapi dengan anemia akan mengurangi kemamouan metabolism tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk :
1.      Abortus
2.      Terjadi kematian intra uteri
3.      Persalinan prematuritas tinggi
4.      Berat badan lahir rendah (BBLR)
5.      Kelahiran dengan anemia
6.      Dapat terjadi cacat bawaan
7.      Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
8.      Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi yang menghambat pertumbuhan janin.
(Tarwoto & wasdinar, 2007)
2.2.5        Diagnose  anemia pada ibu hamil
Diagnose anemia dalam kehamilan dapat ditegakan dengan :
a.  Anamnesa
     Pada anamnesa akan di dapatkan keluhan lelah, sering pusing, mata berkunang kunang dan keluhan mual, muntah lebih berat dari hamil muda. pemeriksaan darah (Tarwoto & wasdinar, 2007).
b.   Pemerikaan fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva tampak pucat kuku-ku tampak pucat, pada kondisi anemia berat dapat menyebabkan lidah licin dan tikikardi (Tarwoto & wasdinar, 2007).

c.    Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah hb dan darah tepi akan memberikan kesan pertama. Pemeriksaan hb dengan spektofotometri merupakan standar, kesulitan alat ini adalah hanya tersedia di kota.di Indonesia penyakit kronik seperti : malaria dan tubercolosis (TBC) masih relative sering di jumpai sehingga pemeriksaan khusus darah tepid an sputum perlu di lakukan (Tarwoto & wasdinar, 2007).
2.2.6        Pencegahan  dan penanganan anemia pada ibu hamil
1.      Tujuan pencegahan anemia pada ibu hamil
          Tujuan pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk menjaga keseimbangan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah ibu untuk mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah pada bayi.(Tarwoto & wasdinar,2007)
2.      Pencegahan dan Penanganan anemia pada ibu hamil
Penanganan pada anemia sebagai berikut :
a.       Anemia  ringan
1.      Mengatasi penyebab anemia seperti penyakit, perdarahan, cacingan dll.
2.      Pemberian nutrisi atau makanan yang banyak mengandung unsur zat besi, diantaranya daging hewan, telor, ikan, sayuran hijau.
3.      Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10gr% masih di anggap ringan sehingga perlu dilakukan kombinasi 60mg/hari pencegahan zat besi dan 500mg asam folat peroral sekali sehari

b.      Anemia ringan
1.      Mengatasi penyebab anemia seperti penyakit, perdarahan, cacingan dll.
2.      Pemberian nutrisi atau makanan yang banyak mengandung unsur zat besi, diantaranya daging hewan, telor, ikan, sayuran hijau.
3.      Pada kehamilan dengan kadar Hb 7-8gr%  sehingga perlu dilakukan pemberian 60-100mg/hari seperti sulfat perosus atau glukonas perosus.
c.       Anemia berat
Pemberian preparat besi 60mg dan asam folat 400mg, 6 bulan selama hamil, dilanjutkan 3 bulan setelah melahirkan.
(Tarwoto & wasdinar,2007)
Menurut Depkes RI 2007
         Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dari daging, (terutama daging merah seperti sapid an kambing), telur, ikan dan ayam, seperti hati. Pada sayuran zat besi dapat di temukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis,kacang polong,serta kacang-kacangan lain. Perlu di perhatikan bahwa zat besi pada daging mudah di serap oleh tubuh dari pada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang di perlukan dengan zat besi. Hal ini dikarenakan bentuk zat esi di dalam sayuran adalah dalam bentuk non heme, juga karena adanya pitat dan pectin, sehingga diperlukan zat pemicu seperti vit C untuk membantu pertumbuhan penyerapan di dalam usus (Kompas, 2013).

a.       Makan-makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah  merah seperti :
1.      Telur
2.      Susu
Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
Ibu hamil 4-7bulan = 1gelas
Ibu hamil 7-9 bulan = 1gelas.
3.      Ikan
Ibu hamil 0-3 bulan = 1.1/2 potong
Ibu hamil 4-7bulan = 2 potong
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
4.      Daging
5.      Tempe
Ibu hamil 0-3 bulan 3 potong
Ibu hamil 4-7 bulan 4 potong
Ibu hamil 7-9 bulan 5 potong
6.      Sayuran yang berwarna hijau tua
(kangkung,bayam,daun katuk,daun singkong).
Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok
Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok
7.      Buah-buahan  (jeruk,jambu biji,pisang,tomat)
Ibu hamil 0-3 bulan = 2 buah
Ibu hamil 4-7 bulan = 2 buah
Ibu hamil 7-9 bulan = 2 buah

        Berhati  hati dalam mengkonsumsi makanan karena kombinasi tertentu dapat mempengaruhi proses penyerapan zat besi oleh tubuh misalnya minum the atau kopi bersamaan dengan makan akan mempersulit penyerapan zat besi untuk itu tablet zat besi sebaiknya diminum tidak bersamaan waktunya dengan minum susu,the,kopi,antasida. Mengkonsumsi  tablet zat besi pada wanita hamil dan menyusui disarankan 18mg suplemen zat besi perhari. Periksa  secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia agar langkah-langkah pencegahan bisa segera dilakukan (Tarwoto & wasdinar, 2007).

2.2.7        Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada bu hamil dengan anemia  :
a.                    Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan pertama dan trimester ke III untuk mengetahui kadar Hb ibu di bawah 11gr%.
b.                   Pemenuhan kalori 500kalori/hari dan suplemen zat besi 60 mg/hari pada anemia defisiensi yaitun dan preparat besi : fero sulfat, gukonat ataun na-feridisitrat. Pemberian preparat 60mg/hari. Pemberian penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal tentang perlunya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan perlunya minum tablet FE. Sarankan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet FE 1x1 perhari (Tarwoto & wasdinar, 2007).

BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGUMPULAN DATA
a.       Identitas

Nama ibu                     : Ny. N                                                Nama                           : Tn. W
Umur                           : 39 Tahun                               UmuR                                     : 45 Tahun
Suku/kebangsaan        : Sunda                                    Suku/kebangsaan        : sunda
Agma                          : Islam                                     Agama                         : Islam
Pendidikan                  : Smp                                       Pendidikan                  : Sma
Pekerjaan                     : IRT                                        Pekerjaan                     :Karyawan
Alamat rumah                         :Mekar Wangi                         Alamat rumah                         :Mekar wangi
Telp                             : 08xxx                                    Telp                             : 08xxx
Alamat kantor             : -                                             Alamat kantor             : -
Telp                             : -                                             Telp                             : -

b.      Anamnesa (data subjektif)
Pada tanggal 27 Januari 2015
Pukul 09.00 wib
1.      Alasan kunjuan ini : ibu mengatakan ingin mengecek kondisi kehamilannya
2.      Keluhan-keluhan : ibu mengatakan sakit pinggang sejak pukul 01.00, sering berkemih sudah 3 hari  dan berjalan kurang nyaman karna perut sudah bertambah besar, sering sesak nafas jika berbaring terlentang.
3.      Riwayat sosial Ekonomi
-          Status perkawinan : sah
-          Bahasa yang digunakan : Indonesia
-          Kebiasaan (merokok, konsumsi alkohol, nafza) : ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol, merokok dan menggunakan narkoba
-          Dukungan keluarga/suami : ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan ini
-          Status kesehatan suami : ibu mengatakan suami sehat dan tidak mengidap penyakit, seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma dan lain-lain
-          Imunisasi TT : T3, ibu mengatakan pernah disuntik satu kali saat hamil anak pertama, dan disuntik lagi setelah melahirkan anak pertama
-          Kegiatan sehari-hari : ibu mengatakan dirumah menyapu, mengepel, memasak, merapikan rumah
-          Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
-          Hubungan seks selama kehamilan : 2 kali seminggu
-          Rencana tempat bersalin : RB
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar