Rabu, 19 November 2014

TEKNIK / CARA MENYUSUI YANG BENAR



TEKNIK / CARA MENYUSUI YANG BENAR


Cara menyusui yang benar : 
posisi, upaya memperbanyak dan tanda bayi cukup ASI


Salut untuk para bunda yang sudah mau berjuang untuk tetap memberikan ASI Eksklusif pada putra putrinya. Alangkah baiknya setelah membaca ini membaca artikel Manfaat ASI dan anatomi dan fisiologis payudara karena semakin paham tentang proses menyusui dan memotivasi untuk paham akan pentingnya ASI Eksklusif.

a.      Cara menyusui yang benar

Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti,   2004)
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h. 30)

b.     Posisi menyusui

1)       Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono ,2008; h. 34).
2)       Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan bantal untuk menyokong belakang badan ibu (Saryono, 2008; h; 35).
3)      Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).
posisi menyusui yang benar





c.      Fungsi menyusui yang benar

1.      Puting susu tidak lecet
2.      Perlekatan menyusu pada bayi kuat
3.      Bayi menjadi tenang
4.      Tidak terjadi gumoh

d.     Akibat tidak menyusui dengan benar
1.   Puting susu menjadi lecet
2.   ASI  tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
3.   Bayi enggan menyusu
4.   Bayi menjadi kembung

e.       Tanda bayi menyusu dengan benar

1.   Bayi tampak tenang
2.   Badan bayi menempel pada perut ibu
3.   Mulut bayi terbuka lebar
4.   Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5.   Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih banyak
6.   Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7.   Puting susu tidak terasa nyeri
8.   Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9.   Kepala bayi agak menengadah

f.       Tanda bayi mendapat ASI dalam jumlah cukup
1.      Bayi akan terlihat puas setelah menyusu
2.      Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu
3.      pertama (100-200 gr setiap minggu)
4.      Puting dan payudara tidak luka atau nyeri
5.      Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8 kali sehari dan buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari
6.      Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi dibangunkan dan dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap harinya.

g.     Langkah-langkah menyusui yang benar
1.      Menjelaskan maksud dan tujuan pendkes
2.      Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu
3.      Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi).
4.      Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
5.      Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu).
6.      Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu
7.      Mengajari  ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan, kepala bayi menghadap payudara
8.      Mengajari  ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
9.      Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya
rangsang bayi membukamulut untuk menyusui dengan benar
10.  Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi : Menyentuh pipi dengan  puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi

Mulut bayi menyusui
Cara yang benar

http://1.bp.blogspot.com/-Sv2C8geFiS4/T-StkSYN1iI/AAAAAAAABKk/43dM2TccAsI/s1600/ts13.jpg
Cara yang salah
11.   Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi)
12.  Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang atau menyangga payudara lagi
13.  Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui
14.  Mengajari  ibu cara melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
rangsang bayi melepas isapan putting susu

15.  Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya

Teknik Cara menyusui yang benar
cara menyusui yang benar

16.  Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi :
§  Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10 – 15 menit) ATAU Bayi ditengkurapkan dipangkuan
Cara menyendawakan bayi
Cara menyendawakan bayi


h.     Upaya memperbanyak ASI
1)      Untuk Bayi

a.    Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam dengan lama menyusui antra 10-15 menit disetiap payudara

b.   Bangunkan bayi, lepas baju bayi yang menyebabkan rasa gerah

c.    Pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan mendengarkan suara menelan yang aktif.

d.   Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusui.

2)      Untuk Ibu

a.Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum

b.Makan makanan yang bergizi

c.Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan  mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan.

d.Susukan bayinya sesering mungkin (Anggraini, 2010; h. 22).

teknik menysui yang benar

1. Tetekkan bayi segera atau selambatnya setengah janin setelah bayi lahir. Mintalah kepada bidan
untuk membantu melakukan hal ini.
2. Biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap kali sebelum menetekkan.
3. Perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah putting dan sekitarnya.
4. Ibu duduk atau tiduran / berbaring dengan santai.
5. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi:
- Perut bayi menempel keperut ibu.
- Dagu bayi menempel ke payudara.
- Telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus.
- Mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar putting susu.
6. Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan menyentuhkan puting susu pada bibir atau pipi bayi.
7. Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar lingkaran/daerah
gelap sekitar puting susu ke dalam mulut bayi.
8. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.
Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi.


Cara Melepaskan Puting Susu dari Mulut Bayi

Dengan menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan payudara ibu.

Cara Memeras ASI dengan Tangan

Bidan menganjurkan pada Ibu untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu :
1. Duduklah Ibu seenak/senyaman mungkin.
2. Pegang/letakkan cangkir dekat dengan payudara Ibu.
3. Letakkan ibu jari pada payudara diatas puting susu dan areola (bagian lingkaran hitam berwarna
gelap pada payudara) dan jari telunjuk dibawah payudara, juga dibawah puting susu dan areola.
4. Tekan ibu jari dan telunjuk kedalam, kearah dada. Ibu tidak perlu menekan terlalu keras, karena
dapat menghambat aliran air susu.
5. Kemudian tekanlah payudara Ibu kebelakang puting dan areola antara jari telunjuk dan ibu jari.
6. Selanjutnya tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan.
Kegiatan ini tidak boleh menyakiti atau Ibu sampai merasa nyeri.
Pada awalnya, mungkin tidak ada susu yang keluar, tetapi setelah dilakukan penekanan beberapa kali, ASI akan     mulai menetes keluar.
7. Tekan areola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk meyakinkan bahwa ASI di tekan dari
seluruh bagian payudara.
8. Hindari menggosok-gosok payudara atau memelintir puting susu.
9. Peras satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit hingga aliran menjadi pelan; kemudian
lakukan pada payudara yang satu lagi dengan cara yang sama. Kemudian ulangi keduanya. Ibu dapat
menggunakan satu tangan untuk satu payudara dan gantilah bila merasa lelah. Memeras ASI
membutuhkan waktu 20-30 menit. Terutama pada hari-hari pertama, ketika masih sedikit ASI
yang diproduksi.
10. Simpan.

posisi menyusui yang benar

Kegagalan Menyusui Disebabkan Salah Posisi dan Melekatkan Bayi
Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi. Puting ibu menjadi lecet sehingga ibu jadi segan menyusui, produksi ASI berkurang dan bayi menjadi malas menyusu. Langkah menyusui yang benar
  1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
  2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
  4. Posisikan bayi dengan benar
  • Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
  • Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
  • Mulut bayi berada di depan puting ibu.
  • Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
  • Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
  1. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
  2. Cek apakah perlekatan sudah benar
  • Dagu menempel ke payudara ibu.
  • Mulut terbuka lebar.
  • Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
  • Bibir bayi terlipat keluar.
  • Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
  • Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
  • Ibu tidak kesakitan.
  • Bayi tenang.
    Insya Allah kalau posisi dan perlekatan sudah benar produksi ASI tetap banyak.

Penulis: Rulina Suradi

checklis cara menyusui yang benar

A.
SIKAP
1.
Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0 Tidak dikerjakan
1 memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
2 memberikan salam saja dan mempersilahkan duduk
2.
Memperkenalkan diri kepada klien
0 Tidak dikerjakan
1 memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan nama
2 memperkenalkan diri sebagai bidan dengan menyebutkan nama sambil berjabat tangan
3
Merespon reaksi klien
0 Tidak merespon
1 Merespon terhadap reaksi klien tetapi kurang tepat
2 Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4
Teruji percaya diri
0 terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata, dan suara kurang jelas
1 tergesa – gesa dan terlihat ragu
2 terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5.
Menjaga privasi klien
0.      Tidak dilakukan
1.      Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan menutup pintu/ sampiran saja
2.      Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan menutup pintu / sampiran
Total score : 10
B.
CONTENT
6.
Menanyakan keluhan klien dengan sopan
0 tidak dilakukan
1 sekedar menanyakan keluhan yang dirasakan
2 menanyakan keluhan klien dengan jelas (apa yang duirasakan saat ini dan sejak kapan)
7.
Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
0 Tidak dikerjakan
1 Menjelaskan maksud atau tujuan pendkes saja
2 Menjelaskan maksud dan tujuan pendkes
8.
Teruji melakukan apersepsi mengenai ASI Eksklusif
0 Tidak dikerjakan
1 menanyakan kepada klien apakah sudah tahu atau belum tentang ASI Eksklusif
2 menanyakan kepada klien apakah ibu pernah mendapatkan informasi mengenai ASI Eksklusif sebelumnya
9.
Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif*
ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya di beri ASI saja, tanpa tambahan cairan/makanan kecuali obat, vitamin dan mineral sampai umur 6 bulan”
0 Tidak dikerjakan
1 menjelaskan pengertian ASI Eksklusif dengan kurang sempurna
2 menjelaskan pengertian ASI Eksklusif dengan sempurna
10.
Menjelaskan manfaat ASI *
ASI sebagai:
  • nutrisi
  • daya tahan tubuh
  • meningkatkan kecerdasan
  • meningkatkan jalinan kasih saying
  • penghematan biaya obat – obatan, tenaga, sarana keseharan,
  • menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas
0 Tidak dikerjakan
1 Menjelaskan manfaat ASI kurang dari atau sama dengan 3
2 Menjelaskan manfaat ASI lebih dari 3  
11.
Menjelaskan zat kekebalan dalam ASI
·            Faktor bifidus  : Mendukung proses perkembangan bakteri yang “menguntungkan” dalam usus bayi, untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan
·            Laktoferin : Mengikat zat besi dalam ASI sehingga zat besi tidak digunakan oleh bakteri pathogen untuk pertumbuhannya
·            Anti alergi
·            Mengandung zat anti virus polio
·            Membantu pertumbuhan selaput usus bayi sebagai perisai untuk menghindari zat-zat merugikan yang masuk ke dalam peredaran darah
0 Tidak dikerjakan
1 Menjelaskan zat kekebalan ASI kurang dari atau sama dengan 3
2 Menjelaskan zat kekebalan ASI lebih dari 3
12.
Menjelaskan jenis-jenis ASI
  • Kolostrum
ü  Merupakan cairan yang pertama kali cairan kental dengan warna kekuning – kuningan dibanding susu matur.
ü  Disekresi hari ke 1 sampai ke 3 ,bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan ASI matur tidak
ü  Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan datang
ü  Lebih banyak mengandung , karbohidrat, protein, mineral, antibodi  memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan dibandingkan dengan ASI matur
  • Air Susu Masa Peralihan
ü  Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur
ü  Disekresi dari hari ke 4 sampai ke 10
ü  Kadar protein makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin meninggi dan volume juga semakin meningkat.
  • Air Susu Matur
ü  Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, komposisi relative konstan.
ü  Merupakan caioran berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna dari Ca-casein, riboflafin dan karoten yang terdapat didalamnya
ü  Tidak menggumpal jika dipanaskan
ü  Terdapat antimicrobial factor antara lain : antibody (kekebalan terhadap infeksi), protein, hormon – hormon
0 Tidak dikerjakan
1 Menjelaskan komposisi ASI tidak sempurna
2 Menjelaskan komposisi ASI dengan sempurna
13.
Menjelaskan cara memperbanyak produksi ASI
·            Bayi menyusu setiap 2 jam selama 10 – 15 menit disetiap payudara
·            Bangunkan bayi, buka baju/gedong yang membuat rasa gerah, duduklah selama menyusui
·            Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang baik (menempel pada ibunya) dan menelan secara aktif
·            Susui bayi ditempat yang tenang nyaman dan minumlah setiap kali menyusui
·            Tidur bersebelahan/dekat dengan bayi sehingga dapat menyusui setiap saat
·            Ibu meningkatkan istirahat dan minum
0 Tidak dikerjakan
1 Menjelaskan cara memproduksi ASI kurang sempurna
2 Menjelaskan cara memproduksi ASI dengan sempurna
14.
Menjelaskan cara pemerasan ASI dengan tangan
ü   Tangan dicuci sampai bersih.
ü   Siapkan cangkir/gelas bertutup yang telah dicuci dengan air mendidih.
ü   Payudara dikompres dengan kain handuk yang hangat dan dimasase dengan kedua telapak tangan dari pangkal kea rah kalang payudara. Ulangi pemijatan ini pada sekitar payudara secara merata.
ü   Dengan ibu jari di sekitar kalang payudara bagian atas dan jari telunjuk pada sisi yang lain, lalu daerah kalang payudara ditekan kea rah dada.
ü   Daerah kalang payudara diperas dengan ibu jari dan jari telunjuk, jangan memijat/menekan putting, karena dapat menyebabkan rasa nyeri/lecet.
ü   Ulangi tekan –peras-lepas-tekan-peras-lepas, pada mulanya ASI tak keluar, setelah beberapa kali maka ASI akan keluar.
ü   Gerakan ini diulang pada sekitar kalang payudara pada semua sisi, agar yakin bahwa ASI telah diperas dari semua segmen payudara.
0 Tidak dikerjakan
1 Menjelaskan cara pemerasan ASI tapi tidak sempurna
2 Menjelaskan cara pemerasan ASI secara sempurna
15.
Menjelaskan cara penyimpanan dan pemberian ASI perah
  • Di udara terbuka/bebas                      6-8 jam
  • Di lemari es (40C)                               24 jam
  • Di lemari pendingin/beku (- 18 0C)     6 bulan
  • ASI yang telah didinginkan bila akan dipakai tidak boleh direbus, karena kualitasnya akan menurun yaitu unsure kekebalannya. ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin; atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah berisi air panas. Memberikan ASI perah dengan menggunakan sendok.
0 Tidak dikerjakan
1 Menjelaskan cara penyimpanan dan pemberian ASI perah kurang sempurna
2 Menjelaskan cara penyimpanan dan pemberian ASI perah dengan sempurna
16.
Menjelaskan cara penerapan ASI Eksklusif pada ibu bekerja
  • Selama cuti hanya memberikan ASI saja
  • Sebelum masa cuti habis ubah pola minum bayi dengan ASI perah
  • Sebelum berangkat bekerja susui bayi
  • Selama di kantor perah ASI setiap 3-4 jam
  • Simpan di lemari es dan dibawa pulang
  • Setelah dihangatkan diberikan dengan sendok
0 Tidak dikerjakan
1 Menjelaskan penerapan ASI Eksklusif kurang sempurna
2 Menjelaskan penerapan ASI Eksklusif dengan sempurna
17.
Teruji melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali apa yang sudah dijelaskan
0 Tidak dikerjakan
1 Teruji melakukan evaluasi hanya dengan menanyakan dan mempersilahkan klien untuk menjelaskan kembali
2 Teruji melakukan evaluasi dengan menanyakan dan mempersilahkan klien untuk menjelaskan kembali serta memberi feed back
Total score : 24
C.
TEKNIK
18.
Teruji menjelaskan secara sistematis
0 Tidak dikerjakan atau menyimpang dari topik
1 Menjelaskan tetapi tidak secara urut
2 Menjelaskan secara berurutan
19.
Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0 menggunakan bahasa yang tidak dimengerti klien
1 Sebagian masih menggunakan istilah-istilah medis
2 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien tanpa menggunakan bahasa medis
20.
Penggunaan Media
0 tidak dilakukan
1 menggunakan tetapi tidak efektif
2 menggunakan media secara efektif dan benar
21.
Teruji memberikan kesempatan klien untuk bertanya
0.            Tidak dikerjakan
1.            Memberikan kesempatan kepada klien untuk menanyakan apa yang belum dimengerti dan tidak segera memberikan jawaban
2.            Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengajukan pertanyaan  yang belum dimengerti dan segera memberikan tanggapan  dari apa yang belum dimengerti dan segera memberikan tanggapan dari apa yang menjadi pertanyaan klien
22.
Melakukan pendokumentasian
0 Tidak dikerjakan
1 Mendokumentasikan hasil pendidikan kesehatan tanpa identitas pelaksana
2 Mendokumentasikan secara lengkap meliputi  tanggal, jam , inti tindakan penkes & hasilnya, tanda tangan & nama terang.
Total score : 10
Total score seluruhnya : 44
TOTAL SCORE = 44
NILAI AKHIR =     Σ score   x 100                                             
                             44

Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/checklist-pendidikan-kesehatan-penkes.html#ixzz3JaKIUTEj