Kamis, 12 Maret 2015

ASKEB KOMUNITAS

Tahap IV : keluarga melepas anak dewasa muda
Definisi
Permulaan fase kehidupan keluarga ditandai dengan perginya anak pertama dari rumah orang tua dan berakhir dengan kosongnya rumah, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat cukup singkat atau cukup lama, bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum menikah tetap tinggal dirumah setelah mereka menyelesaikan SMU atau kuliahnya. Pada tahap ini lama waktu yang biasa terjadi 6-7 tahun. Beberapa tahun kebelakangan ini tahap IV dalam keluarga menjadi lebih lama karena, lebih banyak anak yang telah dewasa tinggal dirumah setelah mereka menyelesaikan sekolahnya dan mulai bekerja. Fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh puncak tahun-tahun persiapan bagi anak yang telah siap untuk kehidupan dewasa yang mandiri. Orang tua pada saat mereka melepaskan anak-anaknya pergi, melepaskan peran mereka sebagai orang tua yang telah dijalankan selama 20 tahun atau lebih dan mereka kembali kepasangan hidup mereka.
Tugas perkembangan keluarga
Pada saat keluarga membantuanak tertua untuk terjun kedunia luar, orang tua juga terlibat dengan anak terkecilnya yaitu membantu mereka menjadi mandiri. Dan ketika anak yang telah terjun kedunia luar menikah, tugas keluarga adalah memperluas lingkaran keluarga untuk memasukan angota baru dari pernikahan dan menerima gaya hidup dan nilai pasangan itu sendiri.
Sebagian besar wanita merasa puas bahwa anak telah melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang dewasa, dan tetep berhubungan dekat dengan mereka. Mereka kini memeiliki waktu dan energi untuk memilih perkembangan mereka sendiri dan untuk memilih keintiman serta pendamping hidup mereka sendiri. Periode ini berkaitan dengan menopause, dengan wanita telah terlihat seseorang yang keutamaannya telah berlalu, mereka terlihat semakin tua dan tidak menarik, akan tetapi penelitian selama beberapa tahun mencatat bahwa banyak wanita menemukan pada periode ini bukan hanya merupakan suatu masalah, tetapi juga sesuatu diinginkan, pria dalam masa pertengahan menghadapi krisis perkembangan potensial. Sebuah krisis pontensial adalah suatu dorongan untuk maju dalam karier dengan menyadari bahwa mereka tidak sukses atau tidak mencapai aspirasi mereka dan tanda-tanda menghilangnya maskulinitas seperti rendahnya tingakat energy dan berkurangnya potensi dan kepuasan seksual. Kehawatiran akan gambar diri, rambut dan tanda-tanda penuaan, serta kekehawatiran berkenaan dengan keuangan adalah stressor-stressor bagi pria selama siklus kehidupan keluarga ini. Tugas perkembangan penting lainnya pada keluarga dimasa pertengahan adalah membantu orang tua suami dan istri sudah tua dan menderita sakit.
Kesimpulannya dapat dilihat bahwa saat anak telah dilepas keluarga, orang tua harus mempelajari kemandirian kembali.
Masalah kesehatan
1.      Perhatian kesehatan utama melibatkan masalah komunikasi antara anak dewasa muda dan orang tua mereka.
2.      Masalah transisin peran sebagai istri dan suami.
3.       Perhatian pemberi asuhan ( untuk orang tua lansia )
4.      Kegawatan kondisi kesehatan kronik atau factor-faktor predisposisi seperti, tingginya kadar kolestrol, obesitas dan tekanan darah tinggi.
Kasus
Kekehawatiran orang tua terhadap efek-efek yang diakibatkan oleh kebiasaan meminum alcohol dan merokok menjadi sorot utama bagi orang tua pada anggota keluarga yang akan dilepas oleh keluarga.
Seseorang bernama A yang merupakan anak dari Tn. B dan Ny. C, yang telah memasuki masa dewasa. Anak A tumbuh dengan lingkungan pecandu alcohol dan perokok berat yang mengakibatkan anak A pun ikut terpengaruh menjadi pecandu alcohol dan perokok berat. Keluarga A mengobati anak A dari kecanduannya. Keluarga A mengobati anaknya ketenaga kesehatan dengan tujuan agar anak A sehat secara jasmani dan terhindar dari penyakit dimasa depan. Keluarga A meminta bantuan ketenaga kesehatan untuk menyembuhkan anak A.
Tugas bidan
1.      Melakukan strategi promosi kesehatan kepada anak A dan keluarganya
2.      Melakukan survey tingkat kecanduan anak A terhadap alcohol dan rokok
3.      Melakukan pendekatan secara personal kepada anak A
4.      Melakukan rehabilitasi ( jika terdapat indikasi ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar